Trenggalekjenggelek – Jika Anda pernah bertanya-tanya kenapa tidak pernah mendengar istilah HTML6, Anda tidak sendirian.
Dalam dunia pengembangan web, HTML5 begitu populer hingga banyak yang bertanya-tanya: Kok nggak lanjut ke HTML6? Apakah ini semacam “skip level” karena mitos angka sial?
Oke, mari siapkan kopi dan telusuri perjalanan HTML, kenapa HTML5 seolah jadi “episode terakhir” yang terus diperbarui tanpa beralih ke HTML6.
Awal Mula HTML: Dari Versi 1 ke 4
HTML (HyperText Markup Language) pertama kali muncul pada awal 1990-an, diciptakan oleh Tim Berners-Lee untuk membangun struktur dasar halaman web. Versi demi versi terus berkembang.
HTML 2.0 (1995) – Versi ini memperkenalkan elemen dasar seperti <form> dan <table>.
HTML 3.2 (1997) – Menambahkan dukungan untuk elemen visual seperti <font> dan <center>.
HTML 4.01 (1999) – Mulai mendukung gaya desain menggunakan CSS, menandai era desain web yang lebih fleksibel.
Lalu datanglah masa transisi ke XHTML, yang lebih ketat secara sintaks. Namun, karena aturan XHTML yang terlalu “galak”, banyak developer merasa frustrasi. Maka muncullah HTML5 sebagai jalan tengah yang lebih fleksibel.
HTML5: Sang Revolusioner yang Awet Muda
Diluncurkan pada tahun 2014, HTML5 membawa segudang fitur baru yang membuatnya begitu kuat hingga tidak ada kebutuhan untuk menjadi HTML6.
Beberapa fitur andalan HTML5 meliputi:
- Elemen Semantik seperti <article>, <section>, dan <header> untuk memperjelas struktur konten.
- Multimedia dengan tag <audio> dan <video> tanpa perlu plugin tambahan.
- Canvas API untuk membuat grafik dan animasi langsung di browser.
- Web Storage seperti localStorage dan sessionStorage untuk menyimpan data di browser.
- Geolocation API yang memungkinkan aplikasi berbasis lokasi.
Kenapa Tidak Ada HTML6?
Jawabannya sederhana, karena HTML kini menjadi living standard (standar hidup).
Artinya, alih-alih menunggu versi besar berikutnya, standar HTML kini diperbarui secara bertahap sesuai kebutuhan. Model ini mirip dengan bagaimana aplikasi ponsel diperbarui rutin tanpa harus menunggu versi besar berikutnya.
Ini membuat pengembangan HTML lebih fleksibel, sehingga fitur baru bisa langsung diterapkan tanpa memakan waktu bertahun-tahun.
Apa yang Baru Setelah HTML5?
Meskipun HTML6 absen, inovasi HTML terus berjalan. Beberapa fitur terbaru yang menonjol antara lain:
- Native Lazy Loading — Gambar yang berada di luar layar otomatis dimuat belakangan untuk mempercepat waktu loading.
- Web Components — Teknologi ini memungkinkan developer membuat elemen kustom yang dapat digunakan ulang tanpa khawatir terjadi konflik gaya.
- Elemen <dialog> — Membuat kotak dialog (popup) dengan mudah tanpa bantuan JavaScript tambahan.
Jadi, jika ada yang bertanya, “Kenapa tidak ada HTML6?” Anda bisa menjawab dengan yakin: “Karena HTML5 belum selesai berevolusi!”
Referensi:
MDN Web Docs. “HTML5 Introduction.”
W3School. “HTML Tutorial”