MALASAN, Trenggalekjenggelek – Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi, bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek melalui Gerakan Pangan Murah dalam acara Mening Deh di Desa Malasan, Kecamatan Durenan, berupaya menjaga stabilitas pasokan dan ketahanan pangan. Dalam upaya ini, pemerintah provinsi menggandeng berbagai komoditas di Trenggalek.
Ketua Tim Kerja Distribusi Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Jawa Timur, Sukeni mengatakan, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog saat ini belum boleh beredar. Oleh karena itu, pasokan beras akan mengandalkan hasil dari petani lokal, Kapoktan, dan UMKM guna memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kami menggandeng berbagai pihak, termasuk partisipan dari sektor pertanian, koperasi petani (Kapoktan), serta UMKM di Trenggalek untuk memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat,” ujarnya.
Wanita ramah tersebut mengatakan, kegiatan GPM dari pemerintah provinsi telah menetapkan 38 Kabupaten atau Kota di seluruh Jawa Timur hingga Maret mendatang. Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. “Trenggalek saat ini sudah berjalan 16 titik, jadi kami tetap memastikan kepentingan masyarakat berjalan, dengan menyesuaikan tempat dan harga agar lebih terjangkau,” terangnya.
Pemkab Trenggalek melalui Dinas Pertanian dan Pangan mendukung Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dikoordinasikan oleh pemerintah provinsi. Penjadwalan GPM telah dirancang sebanyak 15 kali dalam setahun, terutama menjelang hari-hari besar. Selain itu, pengusaha lokal dan Kelompok Wanita Tani (KWT) juga akan berperan dalam mendukung program ini. “Rencananya pada tahun ini akan dilakukan bersama acara Mening Deh yang diselenggarakan setiap dua minggu sekali,” ujar Kabid Ketahanan Pangan, Eko Prasetyo Maherwanto.
Eko, sapaan akrabnya mengatakan, tak hanya menjelang bulan Ramadan, GPM diproyeksikan akan digelar secara lebih luas, meskipun lokasi pelaksanaannya masih dalam tahap penentuan. “Harapan kami, masyarakat dapat terbantu dengan harga bahan pokok yang lebih murah, terutama menjelang Ramadan, sehingga kebutuhan pokok dapat terpenuhi dengan harga yang lebih terjangkau,” ungkapnya.