28.3 C
Trenggalek
Thursday, 1 May, 2025
HomeEkonomiPasokan Beras Bulog Belum Boleh Beredar Jelang Ramadhan

Pasokan Beras Bulog Belum Boleh Beredar Jelang Ramadhan

Trenggalekjenggelek.com – Menjelang bulan suci Ramadhan seperti saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek wajib menjaga stabilitas pasokan pangan, terutama beras.

Hal ini menjadi penting mengingat beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Badan Urusan Logistik (Bulog) belum diperbolehkan beredar.

Oleh karena itu, Pemkab Trenggalek harus mengandalkan pasokan beras dari petani lokal, Koperasi Petani (Kapoktan), dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tujuannya agar ketika Ramadan nanti harga pangan tidak melonjak. Hal tersebut diakui oleh Ketua Tim Kerja Distribusi Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Jawa Timur (Jatim), Sukeni.

Baca Juga  Jasa Penukaran Uang Musiman Marak di Trenggalek Saat Ramadan

Dia menambahkan bahwa telah menggandeng berbagai pihak, termasuk petani lokal, Kapoktan, dan UMKM di Trenggalek, untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, terutama beras.

Sebab, Disperta KP Jatim berkomitmen untuk memastikan bahwa masyarakat tetap memiliki akses terhadap bahan pokok dengan harga yang terjangkau.

“Semoga saja harga bahan pokok ke depan tidak melambung tinggi, meskipun beras dari Bulog belum bisa didistribusikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Ketahanan Pangan, Dispertapan Trenggalek, Eko Prasetyo Maherwanto menambahkan, Pemkab Trenggalek sendiri telah mendukung Gerakan Pangan Murah (GPM).

Dirinya mengaku program tersebut telah dikoordinasikan oleh pemerintah provinsi (pemprov).

Program tersebut dirancang untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, terutama menjelang hari-hari besar seperti Ramadan.

Baca Juga  Pemprov Jatim dan Pemkab Trenggalek Berkolaborasi Dalam Stabilitas Pasokan dan Pangan

Nantinya, GPM akan digelar secara lebih luas menjelang Ramadan, meskipun lokasi pelaksanaannya masih dalam tahap penentuan.

“Kami berharap masyarakat dapat terbantu dengan harga bahan pokok yang lebih murah, terutama menjelang Ramadan. Dengan demikian, kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi tanpa harus membebani keuangan mereka,” ujar Eko.

Selain itu, Pemkab Trenggalek juga telah menjadwalkan pelaksanaan GPM sebanyak 15 kali dalam setahun, termasuk menjelang Ramadan.

Program ini juga melibatkan pengusaha lokal dan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk memastikan keberlangsungan pasokan pangan.

“Kendati dengan kondisi pasokan beras Bulog yang belum bisa beredar, kami berharap dapat terus memantau dan mengoptimalkan pasokan pangan dari sumber lokal guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Terutama dalam menyambut bulan Ramadan, “ jelas Eko. (mg1/c1/Jaz)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERPOPULER

TAG POPULER